Label
- Anak Pemalu (1)
- Cermin Lorong (1)
- Humor Radio (1)
- Humor Sufi (3)
- Inspiring Family (1)
- Inspiring Live (1)
- Inspiring Love (1)
- Inspiring Love2 (1)
- Kopi Josss (1)
- Kreativitas Anak (1)
Merangsang Kreativitas Anak
02 Juni 2009Membicarakan soal kreatifitas anak seperti tidak ada habisnya. Anak kreatif berbeda dengan anak pandai ataupun anak patuh atau baik. Kreatifitas juga bukan merupakan bakat yang hanya terjadi karena faktor keturunan. Kreatifitas lebih banyak ditentukan faktor lingkungan, terutama pola asuh dari orang tuanya. Bahkan beberapa penelitian membuktikan bahwa kreatifitas berkorelasi positif dengan kebebasan.
Untuk mengkondisikan lingkungan yang dapat merangsang kreatifitas anak, maka diperlukan dukungan dan pemahaman orang tua. Menurut Fauzia Aswin Hadis dalam disertasi doktoralnya dibidang psikologi di UI menemukan bahwa lebih dari separo orang tua di Indonesia atau sekitar 56 persen dalam mendidik anak-anaknya menggunakan sikap dan pendekatan tradisional.
Biasanya keluarga tradisional terlalu berpegang teguh pada pengalaman pribadi, membiarkan anak berkembang sendiri, tidak memberi rangsang kognisi, dan meyakini faktor keturunan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Beberapa dampak pola asuh orang tua seperti ini diantaranya anak kurang cerdas dibandingkan anak-anak asuhan keluarga modern maupun keluarga modern-tradisionalis.
Ciri lain keluarga tradisional yang cukup menonjol adalah ketakutan untuk mencoba sesuatu yang baru. Mereka sudah memiliki frame atau bingkai tentang pola pendidikan anak tanpa berani melihat hasil dari pola asuhnya tersebut. Pola seperti ini biasanya cenderung lebih mengikuti arus yang umum berlaku. Padahal potensi seorang manusia terlalu misterius untuk dikembangkan hanya oleh pola tertentu. Disinilah orang tua dituntut untuk lebih arif dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi anak.
Beberapa pola asuh kreatif dari orang tua sebenarnya bisa ditumbuhkan dari kehidupan keseharian anak. Diantaranya membiasakan anak untuk bertanya terhadap segala hal. Pertanyaan akan merangsang daya pikir anak. Begitu juga suasana rumah perlu sesering mungkin diubah untuk menghindari rutinitas. Ketika anak yang memang sedang tertarik dengan hal-hal baru menampakkan kegairahan, maka perlu diberi kebebasan untuk mengembangkan berbagai daya fantasinya.
Begitu juga ketika anak menanyakan sesuatu, seperti tentang ikan atau bunga, akan lebih kreatif apabila orang tua memberikan barang yang dimaksud atau mengajak anak melihat langsung benda tersebut. Pengenalan langsung anak terhadap alam merupakan cara orang tua kreatif dalam memberikan media belajar yang seluas mungkin pada anak. Kita sebagai orang tua pada saatnya juga akan merasakan bahwa kreatifitas laksana ruh yang mampu membangkitkan seluruh potensi anak. (*)
Diposting oleh chiccc di 09.30
Label: Kreativitas Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar